Pendekatan Pembelajaran Mendalam Integrasikan Nilai-Nilai Kehidupan Ke Dalam Proses Belajar
Oleh : Ddik Riyanto, S.Pd. - [email protected]
Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) merupakan pendekatan pembelajaran bertujuan untuk mendorong pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi, penerapan pengetahuan dalam konteks dunia nyata, serta pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Pembelajaran Mendalam hadir bukan sebagai kurikulum baru, kurikulum yang digunakan tetap sama dengan sedikit penyesuaian pada capaian pembelajaran. Pembelajaran Mendalam sesungguhnya merupakan cara berpikir baru dalam memaknai pembelajaran yakni bagaimana cara guru dan siswa memaknai, menghayati, dan melaksanakan pembelajaran. Kita diajak untuk kembali ke makna sejati belajar yakni memuliakan/menghargai murid, membangun suasana yang menggembirakan, dan menghadirkan pembelajaran yang sungguh-sungguh bermakna.
Pola Pikir Bertumbuh, Fondasi Utama Pembelajaran Mendalam
Tantangan internal pendidikan kita terletak pada krisis pembelajaran yang berdampak pada menurunnya kualitas pembelajaran dan kompetensi guru yang masih harus ditingkatkan agar guru memiliki pola pikir yang bertumbuh (growth mindset). Dalam Pembelajaran Mendalam yang sangat penting untuk dilakukan adalah merubah mindset/cara berpikir, merubah cara memaknai, dan merubah cara menghidupkan pembelajaran. Pola pikir bertumbuh (growth mindset) adalah keyakinan bahwa kemampuan seseorang tidak bersifat tetap, melainkan dapat berkembang melalui usaha, strategi, dan pembelajaran dari kesalahan. Pembelajaran mendalam tidak sebatas menghafal atau mengerjakan soal ujian semata namun mengajak murid untuk memahami, menganalisis, serta mengaitkan pengetahuan dengan konteks yang bermakna dalam kehidupan nyata. Di sinilah pentingnya peran pola pikir bertumbuh. Tanpa pola pikir yang terbuka terhadap proses belajar siswa akan mudah merasa takut gagal, enggan mencoba hal baru, dan cenderung bertahan di zona nyaman. Guru memegang peran penting dalam menciptakan suasana belajar yang mendukung tumbuhnya pola pikir bertumbuh. Guru perlu mengubah pendekatan dengan lebih menekankan proses daripada hasil. Memberikan umpan balik yang membangun, mengapresiasi usaha dan strategi belajar, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperbaiki kesalahan adalah langkah-langkah sederhana namun berdampak besar. Guru juga bisa menjadi teladan dengan menunjukkan bahwa mereka sendiri juga terus belajar, tidak takut salah, dan terbuka terhadap perubahan.
Kerangka Kerja Pembelajaran Mendalam
Referensi : https://kurikulum.kemdikbud.go.id/pembelajaran-mendalam
Pembelajaran Mendalam didefinisikan sebagai pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistik dan terpadu. Kerangka kerja Pembelajaran Mendalam terdiri atas empat komponen, yaitu:
- Dimensi Profil Lulusan, meliputi : (1) Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME, (2) Kewargaan, (3) Penalaran kritis, (4) Kreativitas, (5) Kolaborasi, (6) Kemandirian, (7) Kesehatan, dan (8) Komunikasi.
- Prinsip Pembelajaran, meliputi : (1) Berkesadaran/Mindful, (2) Bermakna/Meaningful, dan (3) Menggembirakan/Joyful.
- Pengalaman Belajar, meliputi : (1) Memahami, (2) Mengaplikasi, dan 3) Merefleksi.
- Kerangka Pembelajaran, meliputi : (1) Praktik pedagogis, (2) Lingkungan pembelajaran, (3) Kemitraan pembelajaran, dan (4) Pemanfaatan teknologi digital.
Delapan dimensi profil lulusan peserta didik Indonesia tersebut tidak hanya menekankan aspek kognitif, tetapi juga pengembangan karakter dan keterampilan yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Kerangka Pembelajaran menjadi acuan untuk mewujudkan profil lulusan peserta didik Indonesia, yaitu melalui prinsip pembelajaran berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Prinsip tersebut diwujudkan melalui pengalaman belajar peserta didik yaitu Memahami, Mengaplikasi, dan Merefleksi. Penerapan pendekatan Pembelajaran Mendalam didukung dengan praktik pedagogis progresif oleh guru, lingkungan belajar yang memberikan keamanan dan kenyamanan kepada peserta didik, pemanfaatan digitalisasi, serta adanya kemitraan pembelajaran yang optimal. (DR)
Penulis merupakan peserta Pelatihan Pembelajaran Mendalam Bagi Guru SMK Kabupaten Purbalingga Tahap 1 Tahun 2025
Bagikan ke :
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
KINERJA GURU - Kedisiplinan, Kepemimpinan, Motivasi dan Kompensasi
Suharti, S.Ag., M.M. KINERJA GURU Kedisiplinan, Kepemimpinan, Motivasi dan Kompensasi SUHARTI, S.Ag, M.M.Kepala SMK Muhammadiyah1 Purbalingga