Penerapan Modifikasi Bola Pasir untuk Alat Peraga Tolak Peluru
Penerapan Modifikasi Bola Pasir untuk Alat Peraga Tolak Peluru
Oleh : Eko Tri Utomo, S.Pd
Penerapan modifikasi bola pasir untuk alat peraga tolak peluru telah menjadi topik penelitian yang menarik dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas X SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar tolak peluru pada peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menggunakan media bola plastik berisi pasir dapat meningkatkan hasil belajar tolak peluru peserta didik kelas X.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi peneliti, bahwa hasil belajar pendidikan jasmani materi tolak peluru dapat dikatakan rendah dikarenakan kurangnya media pembelajaran dan metode pembelajaran yang masih konvensional. Akibatnya peserta didik menjadi pasif, tidak kreatif, dan hasil belajar menurun. Oleh karena itu, modifikasi bola pasir untuk alat peraga tolak peluru menjadi solusi yang menarik untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dalam penelitian ini, modifikasi alat tolak peluru dilakukan dengan memodifikasi media pembelajaran dari bola peluru asli yang terbuat dari besi dengan diameter kira-kira 103 sampai 105 milimeter, kemudian untuk beratnya bervariasi mulai dari 3 kg sampai 7,5 kg. Di modifikasi dengan bola plastik kecil dimasukkan pasir, lalu dililit dengan karet ban bekas sampai ukuran dimensi menyerupai alat yang standar, finishing agar warnanya menarik ditempel dengan stiker warna-warni.
Menurut Bahagia dan Adang (2000:1) penyelenggaraan program pendidikan jasmani hendaknya mencerminkan karakteristik program pendidikan jasmani itu sendiri, yaitu Developmentally Appropriate Practice (DAP). Artinya adalah tugas ajar yang diberikan harus memperhatikan perubahan kemampuan anak dan dapat membantu mendorong perubahan tersebut.
Pada buku yang sama pandangan Bahagia dan Adang (2000:1) mengatakan “esensi modifikasi adalah menganalisa sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara meruntuhkannya dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial dapat memperlancar peserta didik dalam belajarnya”. Cara ini dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan, dan membelajarkan peserta didik dari yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, dari tingkat yang tadinya lebih rendah menjadi memiliki tingkat yang lebih tinggi.
Penerapan modifikasi dalam materi tolak peluru menggunakan bola pasir adalah:
Mengatasi keterbatasan peluru: Penggunaan bola pasir membantu peserta didik yang memiliki keterbatasan dalam pembelajaran peluru untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang konsep peluru.
Meningkatkan kesadaran dan pemahaman konsep peluru: Penggunaan bola pasir dalam pembelajaran ini membantu peserta didik meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang konsep peluru, yaitu bahwa peluru adalah suatu benda yang memiliki dinding yang kuat dan memiliki daya tahan yang kuat.
Mengatasi masalah fokus: Penggunaan bola pasir dalam pembelajaran ini juga membantu mengatasi masalah fokus peserta didik, yaitu membantu mereka fokus pada tugas yang sedang berlangsung dan mengurangi perilaku yang tidak seimbang.
Meningkatkan keterlibatan dan motivasi: Penggunaan bola pasir dalam pembelajaran ini membantu meningkatkan keterlibatan dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran, karena tugas yang berbeda dan menarik perhatian mereka.
Mengembangkan keterampilan mandiri: Penggunaan bola pasir dalam pembelajaran ini juga membantu mengembangkan keterampilan mandiri peserta didik, karena mereka perlu bekerja sama dan mengatur waktu sendiri untuk menyelesaikan tugas.
Secara keseluruhan, penerapan modifikasi alat bantu pembelajaran dalam materi tolak peluru menggunakan bola pasir merupakan strategi yang efektif dalam mengatasi keterbatasan dan masalah yang dihadapi peserta didik dalam pembelajaran peluru. Pendapat yang diperoleh dari penerapan modifikasi ini juga menunjukkan betapa penggunaan bola pasir dalam pembelajaran dapat membantu peserta didik mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang konsep peluru dan meningkatkan kinerja dalam studi mereka.
Penulis adalah guru pendidikan jasmani, SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga, Kabupaten Purbalingga
Bagikan ke :
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
IMPLEMENTASI P5 DENGAN MENERAPKAN KEGIATAN KETARUNAAN KELAS XII SMK MUHAMMADIYAH 1 PURBALINGGA
IMPLEMENTASI P5 DENGAN MENERAPKAN KEGIATAN KETARUNAAN KELAS XII SMK MUHAMMADIYAH 1 PURBALINGGA Oleh: Karunia Dedi Purnama, S.Pd Kurikulum merdeka diterapkan se
PENERAPAN METODE PBL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN DASAR – DASAR TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI MATERI PERAKITAN KOMPUTER KELAS X TJKT
PENERAPAN METODE PBL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN DASAR – DASAR TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI MATERI PERAKITAN KOMPUTER KE
EFEKTIVITAS MODEL PBL TERHADAP PROYEK HASIL BELAJAR IPAS
EFEKTIVITAS MODEL PBL TERHADAP PROYEK HASIL BELAJAR IPAS Oleh : Desti Setyani, S.Pd Proyek IPAS suatu istilah yang muncul ketika kurikulum merdeka. Proyek IPAS m
Menanamkan Karakter Peserta Didik melalui Novel “Guru Aini” Karya Andrea Hirata
Menanamkan Karakter Peserta Didik melalui Novel “Guru Aini” Karya Andrea Hirata Oleh : Esa Apriaditya, S.Pd Pendidikan karakter dalam pembelajaran