• SMK MUHAMMADIYAH 1 PURBALINGGA
  • Islami, Unggul dan Berkemajuan

EFEKTIVITAS MODEL PBL TERHADAP PROYEK HASIL BELAJAR IPAS


EFEKTIVITAS MODEL PBL TERHADAP PROYEK HASIL BELAJAR IPAS 

Oleh : Desti Setyani, S.Pd

 

 Proyek IPAS suatu istilah yang muncul ketika kurikulum merdeka. Proyek IPAS masih tergolong asing untuk didengar. Nah, ternyata mata pelajaran IPA dan IPS dilebur menjadi IPAS atau yang dikenal dengan proyek IPAS. Pembelajaran proyek IPAS bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memahami fenomena alamiah dan teknologi, serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran proyek IPAS adalah Problem Based Learning (PBL). PBL adalah model pembelajaran yang menekankan pada pemecahan masalah sebagai cara untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Dalam model PBL, peserta didik diberikan masalah atau situasi yang kompleks dan harus mencari solusi melalui proses diskusi dan kolaborasi dengan teman sekelas.

 Menurut Thomas yang dikutip oleh Made Wena (2010: 144) “pembelajaran Project Based Learning merupakan model mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek”. Kerja proyek yang dimaksud bukan berarti peserta didik diminta membuat proyek berbentuk alat tetapi diperbolehkan juga dengan cara diberikan tugas-tugas yang kompleks yang dapat menuntut peserta didik untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan investigasi serta menanamkan sikap kemandirian peserta didik untuk bekerja. Sedangkan, Arends & Kilcher (2010) “Problem Based Learning atau pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang menantang siswa untuk belajar bagaimana belajar, dan bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata”.

 Menurut  Pratiwi,  Rejedeki,  dan  Masykuri  (2014:  42)  “efektivitas  dalam  suatu pembelajaran   dapat   diketahui apabila   semua   indikator   kompetensi   dapat   tercapai berdasarkan  target  pembelajaran  baik  proses  pembelajaran  maupun  hasil  belajar  peserta didik”. Dalam capaian pembelajaran proyek IPAS meliputi tiga elemen yang pertama menjelaskan fenomena secara ilmiah, kedua mendesain dan mengevaluasi penyelidikan ilmiah, ketiga menerjemahkan data dan bukti-bukti secara ilmiah.

 Penerapan model PBL dalam pembelajaran proyek IPAS pada aspek “zat dan perubahannya” kelas X SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga memiliki beberapa langkah. Pertama, orientasi peserta didik pada masalah. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, bagaimana proses pembelajaran yang akan dilaksanakan dan memotivasi peserta didik terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dapat dipilih. Dalam satu model pembelajaran seharusnya mampu menjawab semua tujuan pembelajaran (TP) yang ingin dicapai. Oleh karena itu, model PBL dapat dilaksanakan lebih dari satu kali pertemuan. Pertemuan pembelajaran disesuaikan dengan banyaknya tujuan pembelajaran (TP) yang ingin dicapai.

 Kedua, mengelompokkan peserta didik. Guru mengarahkan peserta didik mendefinisikan dan mengelompokkan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik dan tugas). Pendefinisian masalah harus memenuhi kriteria autentik, jelas, mudah dipahami, luas sesuai tujuan pembelajaran, dan bermanfaat.

 Ketiga, membimbing penyelidikan individu dan kelompok. Guru membantu peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, dan pemecahan masalah. Guru berperan sebagai fasilitator yang mendorong tiap peserta didik menemukan solusi dari cara-cara yang teknologis, berpikir kritis, dan mendayagunakan kreativitas. Guru juga berperan untuk menyemangati peserta didik secara edukatif jika terdapat indikasi kejenuhan dan putus asa dalam proses pemecahan masalah.

 Keempat, mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru mengarahkan peserta didik dalam menyiapkan presentasi dari hasil diskusi kelompok. Kemudian dikembangkan ke dalam bentuk laporan secara tertulis dan digital berupa canva.

 Kelima, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap hasil diskusi dan proses yang digunakan. Idealnya, model pembelajaran PBL dapat diterapkan untuk mencapai semua tujuan pembelajaran (TP) yang ingin dicapai, dari segi pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

 Keuntungan penerapan model PBL dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa, meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, peningkatan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dan bekerja sama dengan teman sekelas.

  Tantangan berani mengambil model PBL yaitu memerlukan persiapan waktu yang lebih lama dalam proses pembelajaran, serta memerlukan keterampilan dan pengalaman yang cukup dalam mengelola diskusi dan kolaborasi antar siswa.

 Kesimpulannya, model PBL dapat menjadi pilihan yang efektif dalam pembelajaran proyek IPAS karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa. Namun, penerapan model PBL juga memerlukan persiapan yang matang dan keterampilan yang cukup dalam mengelola diskusi dan kolaborasi antar siswa. Oleh karena itu, guru perlu mempertimbangkan keuntungan dan tantangan dalam penerapan model PBL pada pembelajaran proyek IPAS dan memilih model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa.

 

Penulis adalah guru proyek IPAS, SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga, Kabupaten Purbalingga

  

Bagikan ke :
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
IMPLEMENTASI P5 DENGAN MENERAPKAN KEGIATAN KETARUNAAN KELAS XII SMK MUHAMMADIYAH 1 PURBALINGGA

IMPLEMENTASI P5 DENGAN MENERAPKAN KEGIATAN KETARUNAAN KELAS XII SMK MUHAMMADIYAH 1 PURBALINGGA   Oleh: Karunia Dedi Purnama, S.Pd    Kurikulum merdeka diterapkan se

23/10/2023 11:08 - Oleh Administrator - Dilihat 815 kali
PENERAPAN METODE PBL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN DASAR – DASAR TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI MATERI PERAKITAN KOMPUTER KELAS X TJKT

PENERAPAN METODE PBL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN DASAR – DASAR TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI MATERI PERAKITAN KOMPUTER KE

13/10/2023 11:08 - Oleh Administrator - Dilihat 746 kali
Penerapan Modifikasi Bola Pasir untuk Alat Peraga Tolak Peluru

Penerapan Modifikasi Bola Pasir untuk Alat Peraga Tolak Peluru Oleh : Eko Tri Utomo, S.Pd    Penerapan modifikasi bola pasir untuk alat peraga tolak peluru telah menjadi

15/08/2023 11:12 - Oleh Administrator - Dilihat 591 kali
Menanamkan Karakter Peserta Didik melalui Novel “Guru Aini” Karya Andrea Hirata

Menanamkan Karakter Peserta Didik melalui Novel “Guru Aini” Karya Andrea Hirata   Oleh : Esa Apriaditya, S.Pd    Pendidikan karakter dalam pembelajaran

15/06/2023 11:07 - Oleh Administrator - Dilihat 423 kali