Puskesmas Purbalingga Lakukan Percepatan Target Vaksinasi Bagi Pelajar SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga

WartaMusaga, Purbalingga – Sabtu (13/11/2021) Puskesmas Purbalingga gelar vaksinasi massal bagi warga SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga, alumni dan masyarakat umum. Kepala SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga Suharti, S.Ag.M.M. menyampaikan bahwa program vaksinasi periode berikutnya ini digelar SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga yang bekerjasama dengan Puskesmas Purbalingga bertujuan untuk mendukung program pemerintah terhadap capaian percepatan vaksinasi terutama di lingkungan sekolah agar sekolah dapat segera menyelenggarakan pembelajaran tatap muka secara penuh.  “Hal tersebut sangat penting untuk ditargetkan mengingat dalam waktu dekat pihak sekolah harus menyelenggarakan ujian akhir semester, memberangkatkan peserta PKL dan memberikan persiapan/pembekalan kepada siswa kelas 12 secara penuh agar dapat mengikuti ujian praktik kejuruan dengan baik. Hal itu tentunya harus diimbangi dengan pemberian vaksinasi untuk meningkatkan imunitas siswa” ungkapnya.

Dikatakan, meskipun target vaksinasi pelajar SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga mencapai lebih dari 70 persen dan telah menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas yang dilaksanakan dengan 50 persen jumlah kelas dengan protokol kesehatan ketat namun dalam pelaksanaannya dirasakan kurang efektif dan efisien sehingga pihaknya mendorong adanya percepatan vaksinasi menuju target 100 persen agar pembelajaran tatap muka dapat segera diselenggarakan secara penuh, tentunya berdasarkan penilaian dan keputusan pemerintah daerah.

Puskesmas Purbalingga selaku pihak pelaksana vaksinasi menyampaikan bahwa kegiatan vaksinasi yang digelar di SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga kali ini berjenis vaksin PFIZER.  Untuk tahap pertama/dosis ke- 1 dengan sasaran 500 peserta bagi warga SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga, alumni dan masyarakat umum. Prioritas pemberian vaksin kepada warga sekolah diharapkan akan mempercepat pembentukan kekebalan komunal di lingkungan sekolah agar dapat segera  menghadirkan lingkungan belajar yang aman bagi para guru dan siswa, tentunya harus diimbangi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Jika sekolah tidak mengikuti protokol kesehatan dengan baik, wabah Covid-19 dapat saja terjadi lagi dan berakibat sekolah ditutup kembali. Dengan berangsurnya penurunan angka kasus Covid-19 di Kabupaten Purbalingga, pihak sekolah berharap  kasus penularan Covid-19 tidak melonjak kembali seperti sebelumnya dan resiko munculnya klaster sekolah tidak terjadi lagi. (*)