Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Purbalingga Gelar Kegiatan Sekolah Moderasi Beragama di SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga

Beranda | WartaMusaga – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Purbalingga telah menyelenggarakan kegiatan “Sekolah Moderasi“ dengan tema “Kebhinekaan“ di SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga sesuai jadwal yang ditetapkan pada Kamis, 19 September 2024. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian jadwal kegiatan FKUB Purbalingga bertajuk “Sekolah Moderasi” untuk pelajar/mahasiswa di SMA/SMK dan Perguruan Tinggi di Purbalingga.

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Kapolres Purbalingga (AKBP Rosyid Hartanto, S.H., S.I.K., M.H) sekaligus sebagai pembicara materi Pembinaan Generasi Muda untuk membentuk generasi muda yang berahlak mulai, berkarakter dan berdaya saing di era digital menuju pribadi yang profesional. Selain itu, turut hadir sebagai pemateri yakni Ketua FKUB Purbalingga (KH. Nurkholis Masrur, S.Sos), Ibu Linda Susilawati selaku anggota FKUB dari unsur lintas Agama, dan Bapak Ahmad Muntaqo, S.Kom yang bertindak sebagai moderator. Adapun sasaran/peserta kegiatan tersebut diikuti oleh 100 pelajar SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga yang merupakan aktivis/pengiat ekstrakurikuler meliputi 50 siswa dari pengurus/anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), 20 siswa Pramuka (Pramusaga), 20 anggota Palang Merah Remaja (PMR), dan 10 anggota Paskibra PASKAM.

Sambutan apresiasi mewakili Kepala SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga disampaikan oleh Arif Sahidin, S.Ag selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan (ISMUBA), dalam sambutannya menegaskan pentingnya pembentukan karakter “moderat” di kalangan pelajar terutama dalam moderasi beragama. Lebih lanjut disampaikan bahwa Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian kata moderasi berarti pengurangan kekerasan, dan penghindaran keekstreman. Berdasarkan pengertian tersebut maka untuk menjadi seorang yang “moderat” diperlukan penguasaan diri (dari sikap sangat berlebihan dan kekurangan), bersikap wajar, dan tidak ekstrem dalam beragama/mengedepankan keseimbangan dalam hal keyakinan dan mensikapi keberagaman (kebhinekaan) sehingga akan tercipta kerukunan antar umat bergama. “Kita kuat karena keberagaman”, pungkasnya. (DR)